0

Oleh Alful L Nikmah

Saya mahasiswi Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen yang sedang melakukan kegiatan mencari ilmu baru di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi. Kebetulan saya juga asli Banyuwangi tapi bukan kota ya. Saya tinggal di Desa Sukorejo Kec. Bangorejo mungkin sering disebut dengan Banyuwangi Selatan.

Saya mulai masuk UNTAG pada tahun 2014. Dan saya melakukan kegiatan belajar mengajar pastiya mulai dari semester 1. Jadi pada awal semester 1 saya bertemu dengan seorang cowok ya .. emm kalau ngomongin fisik nih dia cukup ganteng tapi ya nggak ganteng2 amat sihh.. tapi cocoklah di ajak ke kondangan:).

Jadi suatu ketika dia ngajak kenalan dan bla bla bla ya gimana sih  ya ngrayu seorang bidadari apalagi maba seperti saya yang gak tau mana selatan mana utara tentunya. Setelah kenalan dan tiiiiittt ternyata ada embel2 nya dari si cowok itu .. saya pun juga diperkenalkan dengan banyak temannya Mayoritas anak merah ya karena saya kuliah di kampus merah (GMNI)  .

Oh iya, hampir lupa di dalam kampus ku itu ada 3  organisasi extra diantaranya ada PMII, HMI , dan GMNI . jadi saya mengira sih kenapa kok saya di ajak kenalan dan di perkenalkan dengan kawan2 GMNI karena mereka itu lagi mecari kader bahasa kerenya . Setelah lama kenal jadi salah satu dari kawan mereka ada yang mengajak saya masuk ke "KTD" jadi "KTD" itu kader tingkat dasar mungkin ya soalnya saya tidak tau waktu itu. Tetapi saya menolaknya dengan halus sehalus salju hahaha... soalnya dadakan sih. Tapi waktu itu saya juga tidak tau itu apa. Jangan kan PMI dan HMI, GMNI saja tidak tahu.

Lambat laun saya bertemu dengan teman dia asal Lampung, entah kenapa dia itu bisa kesasar di Banyuwangi. Renang ikut laut kali ya ..

Jadi dia kuliah di Banyuwangi karena pingin keluar dari negaranya sendiri dan mencari jati dirinya . Begitulah kira kira, tetapi di Banyuwangi ternyata ada kakaknya yang sudah masuk di semester tua. Kebetulan dan ternyata kakaknya itu masuk di salah satu ekstra kampus yaitu PMII. Wow luar biasa ya..
Setelah saya bertemu dengan teman saya ini ya, yah sebut saja namanya Pinul hehe...

Saya diajak untuk ikut PMII dan pada dasarnya saya tidak tau apa itu PMII, saya seperti orang yang gak tau arah. Tetapi meskipun begitu saya ikut saja. Hahaha semacam orang ikut2an gitu , tapi memang ikut2 an aja sih.

Singkat cerita saya masuk di semester 3 dan mengikuti DPM FE (Dewan Perwakilan Mahasiswa)  masa aktifnya 1 tahun tuh . Singkat cerita lagi saya selaku anggota DPM mengadakan  "MUSMA FE" (Musyawarah Mahasiswa Fakultas Ekonomi).

Dan di situ saya sebagai panitia juga peserta tentunya. Di kegiatan itu juga dihadiri oleh perwakilan mahasiswa yang dipilih dari masing-masing kelas fakultas ekonomi tentunya dan di hadiri oleh 3 organisasi  tersebut. Dan dalam ruangan tersebut ada peserta, peninjau, pimpinan sidang, wakilnya, sekretaris dan panitia tentunya.

Mendengar yang namanya musma ya pastinya tidak asing dengan yang namanya politik dan doktrinisasi. Huu ngeri ya namanya.. jadi bisa dikatakan musma itu bagaimana kita mahasiswa bisa berproses dalam organisasi intra dan berpolitik, doktrinisasi maupun perebutan kursi kekuasaan --tentunya di pemilihan DPM dan BEM yah khususnya KETUA di generus tahun selanjutnya.

Yahh dengan namanya kekuasaan tentunya dengan politik bagaimana bisa menang kan !! Terutama dari organisasi extra .

Jadi suatu ketika karena saya anak PMII nih saya diawal gak diajak ngumpul untuk menyusun konsep, permainan atau caranya main bagaimana.

Suatu ketika saya melakukan kesalahan. Jadi karena saya merangkap jabatan panitia dan peserta,  saya mempunyai tanggung jawab sebagai panitia dan disisi lain saya juga mempunyai hak untuk bicara karena saya juga peserta. Jadi disitu saya mengatakan yang nggak seharusnya saya katakan.
"Saya ini juga capek jadi panitia kesana kemari dan di sisi lain saya juga sebagai peserta tetapi kenapa saya tidak diperbolehkan untuk bicara. Padahal peserta juga mempunyai hak bicara," kata saya.

Dari peninjau khususnya organisasi lain langsung memotong.
"Loh apa ini, kok ada rangkap jabatan. Seharusnya gak bisa dan gak boleh, pasti disini ada kepentingan," tuturnya.
Mulai disitu semuanya ricuh sampai pagi belom selesai.
Dan selesai sekitar pukul 08.00 padahal mulainya juga pukul 08.00 hari sebelumnya. Ngantuk juga sih.

Singkat cerita selesai dari kesalahan yang saya buat saya sendiri dan  terpuruk. Karena ada keselahan yang menurut saya tidak bisa dimaafkan karena menghancurkan sebuah konsep yang sudah difikirkan mateng2 oleh sahabat PMII khususnya para senior diatasku.

Semenjak kejadian itu saya vacuum di organisasi PMII tentunya. Karena saya merasa dikucilkan, saya sendiri saya merasa mereka semua menyalahkan saya. Tidak ada satu pun yang mencoba untuk membangkitkan memberi semangat bahkan mendorong untuk tetap berdiri.

Dan saya mendengar senior saya mengatakan yang tidak seharusnya dikatakan, "Sebenarnya apa sih yang dilakukan l, sudah dikader tapi masih saja goblok," tutur seniorku.

Saya takut saya merasa orang yang paling bodoh diantara orang terbodoh. Saya merasa mereka tidak membutuhkan saya lagi, saya tidak diapanggil diskusi rutinan, kumpul dan bahkan canda tawa yang biasanya sering saya lakukan dengan sahabat PMII.

Kejadian itu pula membuat senior saya juga menjauh dari saya karena mengacaukan acara tersebut. Dan ada kegiatan apapun mereka hanya terdiam membisu seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Tapi saya yang selaku membuat kesalahan saya bingung harus ngapain karena semuanya menjauh dari saya.

Saya gak ada semangat apapun pada saat itu. Saya hanya murung dan tidak ada semangat apapun.

Tapi tidak apa-apa, saya di situ mencari sendiri bagaimana saya harus bangkit dan mencari kesuksesan saya sendiri dan mendorong diri bagaimana harus berdiri dan lari kedepan. Karena saya sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna, manusia adalah tempat salah. Apakah dengan 1 kesalahan saya harus menjadi minoritas di antara mayoritas?

Jadi menurut saya, apapun yang kita lakukan jangan takut salah karena dengan orang yang tidak mempunyai kesalahan berarti orang tersebut belom dikatakan sukses. Karena dengan kesalahan kita akan bangkit dari kesalahan tersebut . Dan untuk semangat, dorongan , bangkit itu sebenarnya ada pada hati dan diri kita masing2. Tentunya jangan lupa libatkan Tuhan disetiap apa yang kita lakukan .

Jangan lupa bahagia.

Post a Comment

 
Top