Clint Shoemake Kunjungi Gudo

<div>Press Rilis </div><div>Kunjungan Deputi Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya ke Klenteng Hong San Kion dan Museum Potehi Gudo<br></div><div><br></div><div><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5uE0QjnD1i_FfMO9ktPqCWRo264TBsQDyam6VAi5f198x85S-Ta8V-V9xrOo-v1zoGTOw8_Nx51HwZQ0v96MXoSOpc6tX8vPZlmRslbr6nrq26u77HvMDQeZV-nvdwzFvElpdCyJMGt48/s1600/IMG_20221222_091846.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5uE0QjnD1i_FfMO9ktPqCWRo264TBsQDyam6VAi5f198x85S-Ta8V-V9xrOo-v1zoGTOw8_Nx51HwZQ0v96MXoSOpc6tX8vPZlmRslbr6nrq26u77HvMDQeZV-nvdwzFvElpdCyJMGt48/s1600/IMG_20221222_091846.jpg" width="320"></a></div>Clint Shoemake, Deputi Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya mengapresiasi keberadaan Klenteng Gudo dan museum Potehi Gudo Jombang, dalam kunjungannya ke lokasi tersebut, Kamis (22/12). </div><div><br></div><div>Datang bersama salah satu stafnya, Clint sempat kaget dengan pagar klenteng yang begitu rendah. Tidak seperti bangunan suci lain yang biasanya berpagar tinggi.</div><div><br></div><div>"Iya, klenteng Gudo ini begitu dekat dengan rakyat sekitar, kebanyakan Muslim-Jawa. Pagar yang tinggi akan membuat klenteng ini berjarak dengan mereka. Dari dulu ya seperti ini," ujar Toni Harsono, yang akrab disapa Toni Potehi.</div><div><br></div><div>Clint mengaku telah lama mendengar keberadaan klenteng Gudo. Termasuk kiprahnya dalam merawat keberagaman budaya dan agama. </div><div><br></div><div>Itu sebabnya ia tertarik mengenal lebih dekat. Kunjungan ini, menurutnya, akan semakin melengkapi pengetahuannya terkait Jombang secara lebih khusus dan Jawa Timur secara lebih luas. </div><div><br></div><div>Ia berharap kerjasama yang selama ini telah berjalan baik antara pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dapat terus dipertahankan. Menurutnya beberapa program yang telah ada di Kedutaan Amerika Serikat bisa menjadi awal yang bagus kedepannya.</div><div><br></div><div><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhByuRLivWpdpCn0OZdNVwyjzkvwnLWdYtMW63kY4ICJ6JBZlfRpaGTbjDRdagHG3NwjRt5__58VabF8GJPEyGH2wi-OKSxxa19tnIV9D1DWOml52zTMAfNiy8kHAcQINIC8m-oxZChWxaN/s1600/IMG_20221222_090614.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhByuRLivWpdpCn0OZdNVwyjzkvwnLWdYtMW63kY4ICJ6JBZlfRpaGTbjDRdagHG3NwjRt5__58VabF8GJPEyGH2wi-OKSxxa19tnIV9D1DWOml52zTMAfNiy8kHAcQINIC8m-oxZChWxaN/s1600/IMG_20221222_090614.jpg" width="320"></a></div>Toni Hoklay mengamini Clint seputar keterlibatan klenteng dalam upaya mempromosikan kehidupan multikultural di Jombang. Cukup sering kegiatan lintas agama dan etnis berlangsung di klenteng Gudo.</div><div><br></div><div>"Perayaan Haul Gus Dur, acara sahur keliling bu Sinta Nuriyah Wahid serta penguatan kapasitas aktifis lintas agama sering dilakukan di sini. Klenteng terbuka untuk semuanya," ujar K.H. Suudi Yatmo, ketua Forum Komunikasi Masyarakat Jombang (FKMJ) yang ikut dalam rombongan. Menurut tokoh NU ini, Gudo dikenal merupakan simbol pluralisme di Kabupaten Jombang selama ini.</div><div><br></div><div>Selain ke klenteng, Clint juga diberi kesempatan mengunjungi museum wayang Potehi. Letaknya tidak jauh dengan klenteng. Clint terkagum-kagum dengan keindahan dan keunikan wayang Potehi. Ia berharap semua pihak ikut terlibat melestarikan budaya ini.</div><div><br></div><div>Gagasan ini mendapat sambutan positif dari Pepeng Wirawan Putra, ketua Paguyuban Sosial Marga Tiongho (PSMTI) Jawa Timur, yang hadir alam pertemuan tersebut. Baginya, wayang Potehi tidak lagi bisa diklaim sebagai hanya milik kelompok Tionghoa. </div><div><br></div><div>"Kesenian ini telah menjadi milik bersama. Milik Indonesia," ujar Pepeng.</div><div><br></div><div>Kunjungan ini berlangsung selama hampir tiga jam. Sebelum berpamitan, Clint diminta mencetak gambar telapak tangan untuk dipasang di dinding museum Potehi. Rombongan meninggalkan Gudo sekitar pukul 11.15 menuju Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang. (aan)</div><div><br></div>

Clint Shoemake Kunjungi Gudo

Press Rilis Kunjungan Deputi Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya ke Klenteng Hong San Kion dan Museum Potehi G...

Read more »

Rilis Syukuran Kedatangan Tim Wayang Potehi Gudo dari Tong Tong Fair Den Haag Belanda

<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2Zv1O316-inIa1pkYXa3QQhHs1SHOoMTOT_GgbjbVcW5c8T1ZL0J2xJrjALIKJ2016apXmv5cAtOdD7l1hgKlLdOA6LGLnhTiDa4xIhjf45r1DYsTYjQH15ApRV-ZauxAfByDzNRehNpu/s1600/IMG-20220916-WA0056.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2Zv1O316-inIa1pkYXa3QQhHs1SHOoMTOT_GgbjbVcW5c8T1ZL0J2xJrjALIKJ2016apXmv5cAtOdD7l1hgKlLdOA6LGLnhTiDa4xIhjf45r1DYsTYjQH15ApRV-ZauxAfByDzNRehNpu/s1600/IMG-20220916-WA0056.jpg" width="320"></a></div><div><br></div>Setelah melakukan perjalanan budaya 11 hari ke Tong Tong Fair Den Haag, tim wayang potehi Gudo akhirnya tiba kembali di Jombang Jumat (16/6). <br></div><div><br></div><div>Dalam acara syukuran sederhana di Museum Potehi Gudo, Toni Hok Lay, pimpinan rombongan, tidak bisa menyembunyikan rasa bangga bisa tampil di event bergensi tersebut. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5fDXMWVbDN_L7hlAvXPEW7ypkok1ugGM7w0twTEytBv3c-sltUIy9mm2nM5NrFAr8ohj_i9q6S8e9m3D9QKOx99YUwsup3irzjSeB43lWU01uo4r9XG47MmvdcLi6eCGyBTElYxu6vLLj/s1600/IMG-20220909-WA0012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5fDXMWVbDN_L7hlAvXPEW7ypkok1ugGM7w0twTEytBv3c-sltUIy9mm2nM5NrFAr8ohj_i9q6S8e9m3D9QKOx99YUwsup3irzjSeB43lWU01uo4r9XG47MmvdcLi6eCGyBTElYxu6vLLj/s1600/IMG-20220909-WA0012.jpg" width="320"></a></div><div><br></div>"Kami senang bisa menjadi salah satu wakil Indonesia menampilkan wayang potehi di sana," ujar Toni. Menurutnya tidak mudah bisa manggung di Den Haag. Tidak semua seni budaya mendapat undangan. </div><div><br></div><div>Apalagi, Toni dan krunya harus bersusah payah mencari pendanaan karena tidak ada dukungan serius pemerintah. Ia merasa kesenian wayang Potehi masih dianaktirikan, tidak diperlakukan secara adil sebagaimana seni budaya lainnya.</div><div><br></div><div>"Semua duta Indonesia di TongTong Fair didukung penuh oleh pemerintah daerah, kecuali kami," tandasnya. Ia berharap pemerintah Jombang lebih akomodatif dalam merawat semua seni budaya yang ada. </div><div><br></div><div>Toni berterima kasih apda semua pihak yang telah mendukung keberangkatan tim Potehi, termasuk dukungan dari Sumrambah, wakil bupati Jombang. </div><div><br></div><div>"Iya, beliau menyumbang kami secara personal. Terima kasih," ujarnya.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzRmB68yl83yRWwn_cdUG2YCUiXhzmMFSuKDiYersua_KcvRUTpHPocEsenvZ7JS_hDABZdxgG5aDiju46LwPPQvSwy3kP_HC1DYatw0cByNOuGJepfpYrXevTH5spE4A1BrpMLhyw-O7s/s1600/IMG-20220908-WA0029.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzRmB68yl83yRWwn_cdUG2YCUiXhzmMFSuKDiYersua_KcvRUTpHPocEsenvZ7JS_hDABZdxgG5aDiju46LwPPQvSwy3kP_HC1DYatw0cByNOuGJepfpYrXevTH5spE4A1BrpMLhyw-O7s/s1600/IMG-20220908-WA0029.jpg" width="320"></a></div><div><br></div>Saat hadir dalam acara syukuran tersebut, ketua tim penggerak PKK, Wiwin Sumrambah, mengucapkan apresiasinya pada tim potehi Gudo. Menurutnya mereka adalah para penjaga seni budaya Jombang yang harus terus didukung. </div><div><br></div><div>Komitmen tim potehi Gudo memperkenalkan wayang ini ke Belanda juga dibuktikan secara nyata. Toni memenghibahkan panggung dan semua wayang yang dibawanya ke pemerintah kota Leiden Belanda.</div><div><br></div><div>"Dari museum Leiden diwakili ibu Dr. Francine Brinkgeve. Dia adalah kurator khusus untuk seni budaya dari kawasan Asia Tenggara," ujar Toni. </div><div><br></div><div>Ia berharap, melalui hibah tersebut, hubungan Indonesia dan Leiden Belanda semakin erat mempromosikan seni budaya, khususnya wayang potehi. </div><div><br></div><div>Acara syukuran tersebut dihadiri sekitar 50 orang dari berbagai kalangan, baik tokoh agama maupun tokoh masyarakat, termasuk dari PSMTI dan Perhimpunan INTI.(*/aan)</div>

Rilis Syukuran Kedatangan Tim Wayang Potehi Gudo dari Tong Tong Fair Den Haag Belanda

Setelah melakukan perjalanan budaya 11 hari ke Tong Tong Fair Den Haag, tim wayang potehi Gudo akhirnya tiba kembali di Jombang Jumat (16/6)...

Read more »

Menghadirkan Jombang Sebagai Kota Toleransi

<div><div class="separator" style="text-align: left; clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvogGF35TyKklz7NG5qgLDRii_7KV0O_zgw6exWdTYIGas5AA_EbNyq-uNwSbkvlsBz6jzRsCSiRPL1M0h_8_3OsiPwmQliRlDmdYCCcSLSg950QhJGlMTrhiJhhvTOTnGuZYc2AqdwM14/s1600/IMG-20220123-WA0056.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" class=" imageResizeTarget imageResizeTarget" data-original-height="737" data-original-width="1600" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvogGF35TyKklz7NG5qgLDRii_7KV0O_zgw6exWdTYIGas5AA_EbNyq-uNwSbkvlsBz6jzRsCSiRPL1M0h_8_3OsiPwmQliRlDmdYCCcSLSg950QhJGlMTrhiJhhvTOTnGuZYc2AqdwM14/s1600/IMG-20220123-WA0056.jpg" width="320"></a></div><div><br></div>Rilis Haul Gus Dur ke-12 Jombang "Menghadirkan Jombang Sebagai Kota Toleransi"<br></div><div><br></div><div>Komitmen Jombang sebagai kota yang mengusus spirit pluralisme kembali digaungkan komunitas lintas agama Jombang. Kali ini dengan mengambil momentum Haul Gus Dur ke-12, Minggu (23/1/2022).</div><div><br></div><div>"Mari kita yakini bersama Jombang sebagai rumah bersama setiap entitas yang ada di dalamnya, dengan berbagai latar belakang," ujar Wakil Bupati Sumrambah dalam pidatonya. </div><div><br></div><div>Menurutnya setiap orang perlu selalu memahami ada kekuatan yang tidak ingin perbedaan bersatu. Kekuatan ini bermotif kapital, yang selalu mencari cara mengadu domba satu dengan yang lain, termasuk menggunakan sentimen ras maupun agama. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHcCSJHMG7xyG3Ji3tKEqwf-95B5N_L4DJAvzM1AmvoC-NlxmV2qwdRK1SDiqxUpatIBGR0M6LOpm-sgab6yverSwN_CUlTxvgKKlAJdUlKlSfKccvlwloKRNwtOYOCTE6J_7aLur9t85l/s1600/IMG-20220123-WA0058.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="738" data-original-width="1600" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHcCSJHMG7xyG3Ji3tKEqwf-95B5N_L4DJAvzM1AmvoC-NlxmV2qwdRK1SDiqxUpatIBGR0M6LOpm-sgab6yverSwN_CUlTxvgKKlAJdUlKlSfKccvlwloKRNwtOYOCTE6J_7aLur9t85l/s1600/IMG-20220123-WA0058.jpg" width="320"></a></div><div><br></div>Padahal, tambah Sumrambah, setiap agama dan kepercayaan selalu mengajarkan satu hal utama, yakni cinta kasih.</div><div><br></div><div>Hal senada juga disampaikan KH. Munif Khusnan, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jombang. Ia mengajak seluruh komponen untuk bersatu menaga kerukunan dan kondusifitas yang telah terjaga sejak lama. "Kita perlu meningkatkan kualitas relasi satu dengan lainnya," tandas Munif.</div><div><br></div><div>Kuatnya relasi merupakan kata kunci menangkal gerakan inoleransi, juga ditandaskan Yordan Bataragoa. Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur ini mengingatkan tengah terjadi pandemi intoleransi di Jawa Timur. </div><div><br></div><div>"Masih banyak praktek intoleransi di sekitar kita, terutama terkait pendirian rumah ibadah. Di Ngimbang, Blitar, Surabaya, dan masih banyak lagi," ujarnya.</div><div><br></div><div>Itu sebabnya, tambah Yordan, gereja perlu senantiasa berupaya membangun komunikasi dengan semua pihak, tidak hanya menunggu saja. </div><div><br></div><div>Dalam acara tersebut, beberapa tokoh juga ikut memberikan refleksinya seputar kiprah Gus Dur dan pluralisme, diantaranya; Pdt. Diah dari GUSDURian, Kiai  Samsul Rijal (PCNU), Gus Anto Zulfikar (GP ANSOR), Ustadz.Iskandar (Tebuireng) dan Maulana Edi Zulkarnain dari Ahmadiyyah.</div><div><br></div><div>"Kami sungguh bersyukur, spirit pluralisme Gus Dur benar-benar terjadi di ruangan ini," kata Pdt. Agus Victor Sidauruk, pendeta senior HKBP Ressort Surabaya Selatan yang juga membawahi HKBP Jombang.</div><div><br></div><div>Menurutnya, kedekatan Gus Dur dengan Ephorus SAE Nababan, tokoh HKBP, tidak perlu diragukan lagi. Kedua tokoh ini semasa hidup bahu-membahu menjaga kebinekaan dan Pancasila. Sudah sepatutnya spirit dari dua tokoh ini, tambahnya, terus kita rawat di Jombang.</div><div><br></div><div>Acara yang dihadiri sekitar seratus orang tersebut juga disemarakkan pembacaan puisi oleh Zihan Umami, ketua komisariat PMII Univ. Darul Ulum. Ia membacakan salah satu puisi karya Gus Mus berjudul "Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana," </div><div><br></div><div><br></div><div>Menurut Aan Anshori, aktifis GUSDURian Jombang, acara ini bertujuan menyemangati kondisi toleransi di Kota Jombang.</div><div>"Kami bersimpati atas apa yang menimpa HKBP Jombang terkait rumah ibadah. Melalui acara ini kami ingin menunjukkan solidaritas yang konkrit," kata Aan Anshori.</div><div><br></div><div>----</div><div>Dokumentasi di <a href="https://drive.google.com/folderview?id=18_MBrt91wUFaTnNowzgKsZfA-xVGlKFm" target="_blank">SINI</a>.</div><div><br></div>

Menghadirkan Jombang Sebagai Kota Toleransi

Rilis Haul Gus Dur ke-12 Jombang "Menghadirkan Jombang Sebagai Kota Toleransi" Komitmen Jombang sebagai kota yang mengusus spirit ...

Read more »

Pernyataan Sikap GUSDURian Jombang terkait Penghadangan aparat Polda Jawa Timur saat akan menemui MSA Tersangka Dugaan Pencabulan Anak Dibawah Umur

<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZC9Q_ZkLxG-fsVdxzxHB6G86lx2ckblU6DHyAG1auo8HQMg7-W9jmn1d5Y0XBWz0Wfe2aQO9WEoiSl9FKIg2rt0xW9ykLdv9UWwTbwHtEJUb94enbYkLGCaxLMwiUmuXlHnG49EkrbQXH/s1600/IMG-20220115-WA0005.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZC9Q_ZkLxG-fsVdxzxHB6G86lx2ckblU6DHyAG1auo8HQMg7-W9jmn1d5Y0XBWz0Wfe2aQO9WEoiSl9FKIg2rt0xW9ykLdv9UWwTbwHtEJUb94enbYkLGCaxLMwiUmuXlHnG49EkrbQXH/s1600/IMG-20220115-WA0005.jpg" width="320"></a></div><div><br></div>*Pernyataan Sikap GUSDURian Jombang terkait</div><div>Penghadangan aparat Polda Jawa Timur saat akan menemui MSA Tersangka Dugaan Pencabulan Anak Dibawah Umur*</div><div><br></div><div>GUSDURian (GDian) Jombang mengapresiasi langkah berani Polda Jawa Timur yang berani terang-terangan "nyambangi," MSA di komplek Pondok Shiddiqiyah Ploso Jombang. </div><div><br></div><div>MSA diduga melakukan pencabulan anak dibawah umur yang telah ditetapkan sebagai tersangka sejak 2019. Uniknya, hingga saat ini, MSA dikabarkan tidak pernah sekalipun memenuhi panggilan penyidik kepolisian. </div><div><br></div><div>MSA seperti merasa "di atas hukum," dengan privillege atributnya sebagai anak kiai yang memiliki puluhan ribu pengikut tarekat. </div><div><br></div><div>Penghadangan aparat kepolisian Polda Jawa Timur oleh ribuan pengikut MSA tanggal 12 Januari lalu adalah semacam pamer kekuatannya; bahwa ia "tidak bisa disentuh," hukum. </div><div><br></div><div>Pembangkangan MSA yang kelewat batas ini juga secara tidak langsung mendelegitimas marwah (kehormatan) komunitas pesantren dan tarekat di Indonesia yang selama ini tunduk dan patuh pada aparat penegak hukum. </div><div><br></div><div>GUSDURian Jombang mendesak MSA agar kooperatif dan bijaksana untuk tidak memprovokasi pengikutnya melawat aparat penegak hukum. Langkah-langkahnya selama ini merupakan hal yang justru mempermalukan dirinya sendiri; sebagai anak kiai, sebagai putra dari seorang ibu, sebagai bapak dari anak perempuan, maupun sebagai manusia. </div><div><br></div><div>Lebih jauh, GDian Jombang mendukung langkah Polda Jawa Timur untuk segera membawa kasus ini ke pengadilan sesuai hukum acara pidana, termasuk memanggil paksa MSA dan menangkap siapa saja yang menghalang-halangi penegakan hukum. </div><div><br></div><div>Dalam bertindak tegas, polisi tidak perlu rikuh dan tidak enak hati dengan atribut "pesantren," "anak kiai,"  maupun "tarikat," yang selama ini dilekatkan pada MSA. Tindakan tegas aparat, menurut kami, justru menyelamatkan kehormatan atribut-atribut tersebut, dan juga kehormatan institusi kepolisian sendiri.</div><div><br></div><div>GDian Jombang juga menyerukan kepada publik, terutamanya pesantren, agar senantisa berkomitmen melawan praktek kekerasan seksual dan menjunjung tinggi hukum. </div><div><br></div><div><br></div><div>Jombang, 15 Januari 2022</div><div><br></div><div>Susi Indraswari</div><div><br></div><div>***Narahubung 089671597374 (Aan)</div>

Pernyataan Sikap GUSDURian Jombang terkait Penghadangan aparat Polda Jawa Timur saat akan menemui MSA Tersangka Dugaan Pencabulan Anak Dibawah Umur

*Pernyataan Sikap GUSDURian Jombang terkait Penghadangan aparat Polda Jawa Timur saat akan menemui MSA Tersangka Dugaan Pencabulan Anak Diba...

Read more »