0

Oleh Adila Sekar Pembayun, aktif di GKJW Sidoreno Jember

Pertemuan saya dan Gus Aan juga beberapa anggota Peace Leader Jember (PLJ) membuat saya dan teman pemuda GKJW Sidoreno merasa sangat senang. Bagaimana tidak? Jarang sekali kami melihat ada seorang muslim yang mau diajak masuk ke dalam gereja. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi para anggota PLJ ini membersihkan gereja kami sebelum ibadah dimulai.

Saya sangat kaget sekaligus senang karena beberapa bulan yang lalu saya pernah mengajak teman untuk masuk ke dalam gereja, dia menolak dengan tegas dengan sedikit ketakutan. Saya pernah berfikir semenakutkan itukah gereja? Padahal saya tidak merasakan apapun ketika masuk ke dalam masjid atau mushola.

Malam hari setelah ibadah pemuda kami diberi kejutan oleh Gus Aan, beliau memperkenalkan dua orang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama al-Falah as-Sunniyah (STAIFAS) Kencong Jember. Dia meminta kami untuk mengajak mereka masuk ke dalam gereja. "Dila, Nanda, ajaklah dua tamu ini berkeliling. Jika mereka mau, tunjukkan tempat ibadah kalian," kata Gus Aan.

Saya bersama muda-mudi gereja yang kebetulan selesai ibadah malam hari itu dengan senang hati mengajak mereka berkeliling, termasuk tur kecil dalam gereja.

Awalnya terlihat biasa saja, sampai saat di depan pintu masuk gereja saya melihat ada keraguan dan sedikit ketakutan di wajah mereka.

Sesampainya di dalam gereja mahasiswa STAIFAS tersebut mengajukan beberapa pertanyaan tentang gereja kami, dan kami pun menjawab dengan senang hati. Saya sendiri juga mengajukan banyak pertanyaan pada mereka --karena memang pada dasarnya saya suka bertanya.

Dari percakapakan kami, saya menyadari ada hal penting yang dapat saya ambil yaitu tentang perbedaan yang sebenarnya sangat indah, hanya saja sampai saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui di mana letak keindahan tersebut. Saya berfikir; bagaimana bisa tahu jika tidak ada ketertarikan untuk mempelajari perbedaan tersebut?

Saya mendapatkan banyak sekali pelajaran berharga dalam hidup saya setelah perjumpaan dengan orang-orang hebat seperti mereka. Kehadiran mereka memberikan satu pemahaman baru bagi saya. Yakni, perbedaan yang menyatukan, bukan menyatukan perbedaan.

Kami keluarga besar pemuda GKJW Sidoreno berterima kasih atas kunjungannya dan menantikan kunjungan selanjutnya. Terlebih jika mau mengajak kami jalan jalan ke pondok pesantren, pasti kami aka  dengan sangat senang hati akan menerima.

Post a Comment

 
Top