0

Rilis Haul Gus Dur ke-12 Jombang "Menghadirkan Jombang Sebagai Kota Toleransi"

Komitmen Jombang sebagai kota yang mengusus spirit pluralisme kembali digaungkan komunitas lintas agama Jombang. Kali ini dengan mengambil momentum Haul Gus Dur ke-12, Minggu (23/1/2022).

"Mari kita yakini bersama Jombang sebagai rumah bersama setiap entitas yang ada di dalamnya, dengan berbagai latar belakang," ujar Wakil Bupati Sumrambah dalam pidatonya. 

Menurutnya setiap orang perlu selalu memahami ada kekuatan yang tidak ingin perbedaan bersatu. Kekuatan ini bermotif kapital, yang selalu mencari cara mengadu domba satu dengan yang lain, termasuk menggunakan sentimen ras maupun agama. 


Padahal, tambah Sumrambah, setiap agama dan kepercayaan selalu mengajarkan satu hal utama, yakni cinta kasih.

Hal senada juga disampaikan KH. Munif Khusnan, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jombang. Ia mengajak seluruh komponen untuk bersatu menaga kerukunan dan kondusifitas yang telah terjaga sejak lama. "Kita perlu meningkatkan kualitas relasi satu dengan lainnya," tandas Munif.

Kuatnya relasi merupakan kata kunci menangkal gerakan inoleransi, juga ditandaskan Yordan Bataragoa. Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur ini mengingatkan tengah terjadi pandemi intoleransi di Jawa Timur. 

"Masih banyak praktek intoleransi di sekitar kita, terutama terkait pendirian rumah ibadah. Di Ngimbang, Blitar, Surabaya, dan masih banyak lagi," ujarnya.

Itu sebabnya, tambah Yordan, gereja perlu senantiasa berupaya membangun komunikasi dengan semua pihak, tidak hanya menunggu saja. 

Dalam acara tersebut, beberapa tokoh juga ikut memberikan refleksinya seputar kiprah Gus Dur dan pluralisme, diantaranya; Pdt. Diah dari GUSDURian, Kiai  Samsul Rijal (PCNU), Gus Anto Zulfikar (GP ANSOR), Ustadz.Iskandar (Tebuireng) dan Maulana Edi Zulkarnain dari Ahmadiyyah.

"Kami sungguh bersyukur, spirit pluralisme Gus Dur benar-benar terjadi di ruangan ini," kata Pdt. Agus Victor Sidauruk, pendeta senior HKBP Ressort Surabaya Selatan yang juga membawahi HKBP Jombang.

Menurutnya, kedekatan Gus Dur dengan Ephorus SAE Nababan, tokoh HKBP, tidak perlu diragukan lagi. Kedua tokoh ini semasa hidup bahu-membahu menjaga kebinekaan dan Pancasila. Sudah sepatutnya spirit dari dua tokoh ini, tambahnya, terus kita rawat di Jombang.

Acara yang dihadiri sekitar seratus orang tersebut juga disemarakkan pembacaan puisi oleh Zihan Umami, ketua komisariat PMII Univ. Darul Ulum. Ia membacakan salah satu puisi karya Gus Mus berjudul "Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana," 


Menurut Aan Anshori, aktifis GUSDURian Jombang, acara ini bertujuan menyemangati kondisi toleransi di Kota Jombang.
"Kami bersimpati atas apa yang menimpa HKBP Jombang terkait rumah ibadah. Melalui acara ini kami ingin menunjukkan solidaritas yang konkrit," kata Aan Anshori.

----
Dokumentasi di SINI.

Post a Comment

 
Top